Rabu, 13 September 2017

Donald Bebek Maju Satu Langkah Mundur Tiga Langkah

Kalo kata Kunto di Move On Trip, "Manusia mana yang suka dicuekin?"

Rasanya ingin marah-marah saat tahu ternyata saya ditinggalkan atau dibiarkan sendirian, saat sedang butuh-butuhnya. Saya jadi bertanya-tanya, jangan-jangan selama ini hubungan kami memang cuma selalu sebatas ini dan itu? Memang sih. Haha.

"Harusnya kamu itu seperti ini! Harusnya kamu seperti itu! Masa iya, kami kamu tinggal-tinggal terus? Kalau nanti gagal, siapa yang mau tanggung jawab? Memangnya kamu mau?"

Kemudian saya tertampar. "Ya kamu, kan, juga harus bertanggung jawab!"

Ya benar, sih. Lha wong saya ya ada di sini, terlepas dari dibutuhkan atau tidak.

Padahal dulu sudah janji nggak akan pergi-pergi, tapi sulit sekali untuk tidak menaruh atensi pada prucil-prucil menggemaskan di sekitar sini. Saya ingin terlibat di sana, di sini, di mana-mana. Padahal sudah janji untuk mengerjakan yang ini atau itu saja, yang penting sungguh-sungguh. Dan saya sungguh-sungguh harus menahan diri saat ini. Mengiyakan mudah, konsisten yang susah.

Mungkin sebelum marah-marah saya harus menegur diri sendiri dulu.

Kamu tidak akan ditampar andai kamu tidak pernah menampar.

Andai saya tidak pergi setengah langkah kemarin, mungkin saya tidak akan ditinggalkan dua langkah hari ini. Atau malah sebaliknya. Andai saya tidak manja dan selalu minta dimengerti, andai saya mau mengerti bahwa setiap orang punya prioritas dan kesibukannya masing-masing, andai saya juga mau melakoni dengan ikhlas saja selagi bisa tanpa banyak protes dan teriak-teriak, saya mungkin tidak perlu merasa ingin marah-marah. Bukan agar suatu saat nanti akan ada orang yang mau mengerti bahwa saya juga punya prioritas dan kesibukan sendiri, tapi barangkali suatu saat nanti saya memang membutuhkan orang yang ikhlas dan mau mengerti, tanpa banyak protes dan teriak-teriak.

Saya tidak mau menampar, dengan harapan agar saya tidak ditampar, meski ada kemungkinan untuk tertampar. Mungkin tamparan adalah bagian dari teguran. Dan saya tidak perlu marah, harusnya bersyukur malah. Supaya saya nggak kebablasan.

Ingatkan saya untuk membeli cermin bulan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar