Senin, 04 Juni 2018

Kita Semua dan Kesombongan yang Gagal

Kadang saya ingin sekali bertanya, "Apa kabar?"
Atau bercanda dan bilang, "HAHA. Iyalah, kamu kan (isi sendiri)"
Kadang saya juga ingin bilang, "Aku capek,"
Kadang lainnya saya ingin marah lalu mengatakan dengan ketus, "Ya sudah!"

Atau tidak usah bilang apa-apa
Kadang saya ingin berlari lalu tiba-tiba memeluk
Di saat yang lain saya ingin datang tanpa bilang apa-apa dan numpang menangis
Kadang lainnya saya ingin melempar kursi pada siapa saja
Kadang-kadang ingin rasanya ditelan kasur atau masuk ke dalam gelas

Tapi kadang lebih baik diam saja
Diam saja
Diam saja

Karena dan agar
saya tidak tahu apa-apa

Minggu, 03 Juni 2018

Kelali

Rasanya tidak ada orang yang suka dibentak-bentak lalu dituding, "Kamu berubah!" *zoom in* *zoom out* *zoom in* *zoom out* *efek layar pecah*

Heran juga. Iya, dong, pasti saya berubah setelah hidup hampir dua puluh tahun ini. Dari yang dulu ginuk-ginuk lucu, sampe sekarang udah nggak lucu sama sekali, soalnya receh :( tapi receh lagi jadi selera masyarakat, sih. HAha.

Barangkali kita memang sulit legowo kalau dihadapkan dengan hal-hal yang nggak sejalan dengan maunya kita. Juga sulit nrimo hal-hal yang nggak sinkron sama rencana. Barangkali kita memang sejak dulu selalu gagal melihat segala sesuatunya sebagai suatu keutuhan. Sehingga kita selalu merasa tahu, padahal tidak sama sekali. Kita cuma mengisi kekosongan dari titik-titik yang kita lihat, lalu membentuknya menyerupai pola-pola yang pernah kita jumpai sebelumnya. Begitu kekosongan yang kita paksa penuhi dengan informasi seadanya itu didesak oleh informasi baru yang ternyata nggak klik, kita mencak-mencak, maido marang Gusti Allah.

Congkak sekali saya sebagai manusia. Lha sing ngewenehi kowe urip iki sopo?