Sabtu, 04 Maret 2017

Kamar Sebelah

Kadang saya ingin cepat-cepat lulus kuliah, kerja, lalu beli apartemen 2 kamar.

Tidak perlu besar-besar, yang penting cukup untuk saya dan orang tua serta adik saya kalau mau main ke sana. Tidak perlu nengah-nengah kota karena saya sumpek lihat manusia+jalan raya+muka mengerut-kerut kena macet di jalan. Yang penting ada jendela di kamar, ruang tengah yang karpetable biar bisa guling-guling pas lagi nonton televisi (meskipun saya juga nggak tahu kenapa harus guling-guling kalo nonton TV), dan kamar mandi yang nggak kecil-kecil amat (tapi nggak perlu yang ber-bathub juga, sih).

Intinya, saya mau apartemen yang senyaman-nyamannya tanpa perlu mewah-mewah. Dan poin pentingnya, saya bisa melihara kucing di kamar sebelah kalau saya sudah tinggal di apartemen nantinya. Perkara ibu yang bakal mencak-mencak sama kucing, dipikir nanti saja. Mungkin bisa saya jawab, "Doakan saja saya ada rezeki lebih, Bu, biar unit sebelah bisa saya beli sekalian. Nanti khusus buat nyambut ibu bapak sama adik, deh. Hehehe."



Saya dan keegoisan kecil saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar