Ceritanya, sudah susah-susah nge-charge powerbank sampe penuh, buru-buru masukin charger ke tas, dan sudah nyabut HP yang (tumben-tumbennya) bisa 100% pagi-pagi.
Ternyata,
HP-nya ketinggalan di kamar, keselip di balik bed cover yang berantakan. Baru sadar waktu sudah di parkiran motor. Kok, ya, tumben-tumbennya, niat banget pingin langsung ngabarin ibu kalau sudah sampai di kampus. Biasanya juga udah ditinggal masuk kelas dan ke kamar mandi dulu, baru buru-buru ngabarin. Kadang, malah pas kelas udah mau mulai, hahahaha.
Tadinya, aku kira nggak papa nggak ada HP buat beberapa jam ke depan. Toh, aku nggak berniat pulang malam. Mengingat malam sebelumnya demam sampe hampir 39 derajat celcius dan macetnya jalanan Surabaya kalau sudah lewat jam 4 sore. Tapi, ternyata, aku nggak setangguh yang kukira. HAHA.
Mungkin karena mata kuliah hari ini membosankan, jadi aku nggak ada mainan. Mungkin juga karena kalau bosan biasanya aku ndengerin lagunya Zion T. yang Eat, tapi aku cuma bawa earphone doang, sedangkan HP-ku bobok cantik di kamar. Mungkin juga karena aku ada janji sama orang, tapi aku jadi nggak bisa ngontak langsung orangnya. Mungkin juga karena rata-rata temen-temen doyan main HP kalo buntu, sedangkan tadi aku cuma nontonin orang main HP (dan itu nggak enak, seriusan).
Padahal, dulu, waktu camp persiapan SBMPTN, aku nggak pegang HP 2 minggu. Hamdalah masih hidup dan sehat walafiat. Aneh aja. Hari ini, cuma beberapa jam, tapi rasanya hampa setengah mampus. Mungkin karena lingkungan yang juga tidak mendukung untuk hidup tanpa teknologi. Mungkin juga karena aku yang kelewat kurang kerjaan, meskipun tugas numpuk.
Banyak kemungkinan. Banyak alasan. Banyak pembelaan. Banyak pembenaran.
Semoga kita semua akan menjadi orang yang lebih tangguh dari kemarin, dan akan makin tangguh esok hari. Untuk apapun. Untuk siapapun.
Sekarang, waktunya ngerjakan tugas Koma dulu. Yang daritadi masih kosong:)
Kamis, 29 September 2016
Selasa, 27 September 2016
Biar Nggak Meletus Lagi
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau
Dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku masih empat
Takkan kugenggam kelewat erat
Jumat, 23 September 2016
Gadis di Tepian
Gadis kecil itu
Dulu suka sekali lari-lari
Tertawa riang di lapangan
Tak peduli bocah-bocah laki memandangnya heran
Gadis kecil itu
Dulu suka sekali menari-nari
Di bawah awan atau diguyur hujan
Ia tetap akan tersenyum jumawa, persetan
Gadis kecil itu
Kini terduduk di tepian, menatap bosan
Tak ada yang menarik dari jalanan
Cuma kemacetan
Gadis kecil itu
Kini bersimpuh di sudut jalan
Ia telah mati, atau setidaknya
Terganti
Sabtu, 17 September 2016
Jumat, 09 September 2016
Langganan:
Postingan (Atom)